Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini telah mengubah perilaku pengguna dalam mencari informasi dan berdampak bagi lembaga yang bergerak dalam bidang jasa informasi dan perpustakaan. Disamping itu, teknologi informasi telah menciptakan suatu rasa penting dan membuka peluang baru untuk mengembangkan produk dan peningkatan pelayanan. Sebagai lembaga yang bertugas menyimpan, mengolah, dan mendistribusikan informasi, perpustakaan dituntut dapat memberdayakan pengetahuan dengan menggali potensi yang dimiliki. Pengetahuan dan potensi yang dimiliki suatu organisasi tentunya berbeda-beda, pengetahuan diperoleh melalui media yang tertruktur seperti buku, dan dokumen, hubungan orang ke orang yang berkisar dari pembicaraan ringan hingga ilmiah.
Institut Pertanian Bogor sebagai perguruan tinggi bidang pertanian terbesar di Indonesia, dan menjadi pelopor pengembangan dan pendidikan bidang pertanian dalam arti luas didukung pula oleh keunggulan riset, inovasi teknologi dan berbagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Hasil dari riset yang dilakukan baik oleh mahasiswa dan dosen telah banyak menghasilkan pengetahuan yang tersebar di unit-unit terkait dengan bidangnya. Sebagai unsur pendukung dari perguruan tinggi, perpustakaan mempunyai tugas pokok diantaranya adalah menghimpun dan mengelola pengetahuan tersebut.
Perpustakaan sebagai jantungnya perguruan tinggi, mempunyai kewajiban untuk mengelola agar sumber pengetahuan yang dihasilkan oleh IPB dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Berbagai upaya telah ditempuh perpustakaan IPB untuk menghimpun literature kelabu, diantaranya dengan wajib simpan di perpustakaan. Tujuannya agar informasi yang tertuang dalam literature kelabu dapat diakses ataupun di “share” dengan mudah dan dapat dijadikan sebagai “knowledge” yang dapat ditransformasikan.
Dalam tulisan ini, penulis berusaha mengangkat bagian kecil dari kegiatan yang dilakukan perpustakaan IPB dalam menghimpun dan mengelola karya dari mahasiswa dan dosen dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan di lingkungan IPB. Hal ini sangat penting agar perpustakaan tetap eksis di era digital ini, seyogyanya sudah mulai memperhitungkan peluang bagi pengelola perpustakaan untuk menciptakan berbagai variasi jenis layanan yang lebih bermutu, tetapi juga lebih mudah diakses, tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Sumber informasi tercetak versus sumber informasi elektronik
Upaya memberikan pelayanan prima ditempuh melalui berbagai cara, diantaranya perbaikan sarana pencari informasi (information retrieval tools), penyusunan koleksi secara sistematis dan teratur agar mudah digunakan pengguna, serta penyusunan tata ruang yang nyaman dan menarik. Dalam hal ini isi (content) informasi, yang secara esensial dibutuhkan pengguna dan sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, upaya memberikan informasi secara cepat, tepat subjek dan tepat waktu ditempuh dengan mengubah materi informasi tercetak ke elektronik.
Perubahan media cetak ke media elektronis tidak mengubah jenis atau bentuk penyajian informasi, tetap berupa teks atau berbentuk bibliografis dengan sistem penyampaian atau penyaluran seperti yang biasa dilakukan. Pengguna datang ke perpustakaan untuk informasi (off-line) atau mengajukan permintaan melalui saluran komunikasi tanpa harus datang ke perpustakaan (on-line). Salah satu sumber informasi yang banyak ditransfer ke media elektronis adalah jurnal ilmiah.
Jurnal ilmiah merupakan sumber informasi yang penting bagi mahasiswa, dosen dan peneliti untuk meningkatkan kualitas tulisan atau laporan hasil penelitian. Walaupun sumber informasi tercetak tetap ada yang menggunakannya, pengguna yang menginginkan informasi secara cepat, ringkas atau lengkap dalam waktu singkat menuntut ketersediaan informasi dalam format media elektronis. Menurut Harter (1996), jurnal ilmiah selain dapat diterbitkan dalam jaringan komputer (network) seperti internet juga dapat diterbitkan dalam media elektronik lain seperti, Compact Disk Read Only Memory (CD-ROM). Jette dan Seiden (2004) menyimpulkan bahwa jurnal elektronik sangat bermanfaat bagi peneliti karena dapat diakses langsung dari tempat bekerja serta tersedia fasilitas untuk download artikel.
Perkembangan jurnal elektronik yang sangat pesat tidak dapat dipisahkan dari meluasnya akses kepada internet. Dengan adanya teknologi internet, siapapun yang memiliki sarana yang memungkinkan untuk mengakses internet, dilengkapi dengan perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang sesuai, dapat memproduksi dan mendistribusikan jurnal elektronik melalui jaringan komputer. Dengan kata lain, konsep jurnal elektronik seperti ini benar-benar mengedepankan konsep demokratisasi dalam penelitian jurnal (Feather dan Sturges, 1997)
Menurut Harter dan Kim (1996) apabila dibandingkan dengan jurnal tercetak, jurnal elekltronis mengikuti beberapa model dalam penerbitannya (seperti tabel 1). Dimasa yang akan datang, nampaknya jurnal yang diterbitkan secara full text dalam bentuk elektronik akan berkembang lebih pesat.
Tabel.1. Model hubungan antara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik
No. |
Perbandingan Jurnal Elektronik dan Tercetak |
1. |
Jurnal elektronik menggantikan jurnal tercetak |
2. |
Jurnal elektronik diterbitkan secara paralel dengan bentuk tercetak |
3. |
Jurnal hanya diterbitkan dalam bentuk elektronik tetapi artikel tertentu dapat diakses dalam bentuk tercetak |
4 |
Jurnal elektronik merupakan bentuk “sekunder” dari bentuk tercetak |
5 |
Versi elektronik diterbitkan beberapa bulan setelah versi tercetak |
6 |
Versi tercetak diterbitkan beberapa bulan setelah versi elektronik |
7 |
Versi fulltext tidak tersedia secara elektronik |
8 |
Kedua versi sama-sama tersedia tetapi harganya berbeda |
Sumber : Harter dan Kim (1996)
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Ilmiah Elektronik
Jika dibandingkan jurnal tercetak, jurnal elektronik memiliki beberapa kelebihan seperti :
1. Kecepatan dalam berkomunikasi
2. Fitur-fiturnya menarik dan menonjol
3. Tidak memiliki batasan ukuran artikel
4. Dapat menampilkan dokumen yang berbentuk multimedia
5. Kecepatannya di dalam mengakses informasi
Dari kelebihan yang ada pada jurnal elektronik, ada pendapat tentang kelebihan atau manfaat dari beberapa jurnal elektronik yang terpasang pada situs web. Ackerman dan Simonaitis (1997) menyebutkan beberapa manfaat yang diperoleh dari jurnal elektronik RSNA (Journal Society of North America), antara lain :
1. Memakai multimedia dan bahasa pemrograman Java. Sebab publikasi jurnal elektronik tidak hanya dalam format teks dan citra tetapi dapat juga dalam format suara dan gambar yang bergerak (motion picture);
2. Interaktif (interactivity). Dengan aplikasi seperti Java, program CGI dan bentuk-bentuknya maka kredit pendidikan berkelanjutan di bidang kedokteran dapat ditawarkan melalui ujian online;
3. Kecepatan (speeda). Diseminasi dari informasi ilmiah lebih cepat dengan mempercepat peer-review, editorial, pekerjaan produksi dan distribusinya;
4. Memasukkan hyperteks link (hyper link). Dapat di-link ke informasi yang lain seperti : link di antara daftar pustaka, abstrak, dan antara referensi yang ada di situs web;
5. Menambah wacana (enhaced discourse). Mengembangkan dan memfasilitasi wacana hasil penelitian ilmiah yang memungkinkan penulis bertanya kepada editor serta mempercakapkan mengenai artikel yang akan diciptakan dan didistribusikan lewat situ web;
6. Akses (access). Siap mengakses informasi melalui mekanisme pencarian atau penelusuran informasi.
Walaupun manfaat dari munculnya penerbitan elektronik khususnya jurnal elektronik pada situs web internet tidak dapat diragukan, akan tetapi perpindahan ke arah penerimaan jurnal elektronik lebih lambat dibandingkan dengan kekuatannya yang nyata (Odlyzko, 1995)
Rusch-Feja dan Siebeky (1999) melalui studi pada MPG (Max Planck Society) telah memberi peringkat nilai kejelekan dari jurnal elektronik. Kejelekan yang paling berarti dari jurnal elektronik adalah kurangnya pengarsipan dan mekanisme perpindahan dari jurnal tercetak ke jurnal elektronik (mengancam kelangsungan akses), terbitan-terbitan yang tidak lengkap dan ketidakteraturan terbit, keharusan membaca di layar monitor dan ketergantungan pada jaringan juga dilihat sebagai hal yang negatif. Pembatasan penelusuran, akses dan kemungkinan tampil lewat kewajiban mengidentifikasi ulang pemakai (user) dalam berbagai server dapat juga berfungsi untuk membatasi pemakaian jurnal elektronik. Komentar yang ditemukan dalam survei berulang kali menyatakan keinginan untuk suatu sistem pengaksesan atau interface yang terintegrasi pada seluruh jurnal dan juga layanan informasi lainnya.
Penelitian tentang Jurnal Elektronik
Sejak permulaan kemunculan jurnal elektronik hingga saat ini telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang ini. Penelitian tentang jurnal elektronik membahas dari berbagai sudut pandang: aspek ekonomi, hak intelektual, hubungannya dengan komunikasi ilmiah, analisis sitasi, hubungannya dengan perpustakaan dan sebagainya.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Bjork dan Turk (2000) menunjukkan bahwa terdapat minat yang besar dari para ilmuwan untuk membaca jurnal elektronik di berbagai kalangan yang ditunjukkan dengan porsi waktu mereka yang mereka habiskan untuk membaca jurnal elektronik seimbang dengan untuk membaca jurnal tercetak. Di samping itu, penelitian Bjork dan Turk menunjukkan bahwa metode paling populer dalam memperoleh jurnal elektronik adalah men-download secara gratis dari web site pengarang dan penulis. Para peneliti mendukung pemanfaatan jurnal elektronik secara gratis melalui internet dan mereka enggan untuk membayar penerbitan ilmiah elektronik. Biaya penerbitan elektronik mereka harapkan dibebankan pada kelompok masyarakat profesional dan penerbit universitas. Bahkan mahasiswa yang sedang menulis tesis di bidang subjek yang terkait dengan teknologi informasi hampir sepenuhnya menggunakan bahan yang tersedia gratis di internet sebagai rujukan mereka. Demikian pula hasil survei yang dilakukan oleh Lenares (1999), melaporkan bahwa mayoritas pengajar dari semua disiplin ilmu yang ada pada universitas riset dan terdaftar di dalam ARL, telah menggunakan jurnal elektronik dengan frekuensi pemakaian jurnal elektronik meningkat dan frekuensi pemakaian jurnal tercetak menurun. Ini berarti pertumbuhan yang begitu cepat terhadap pemakaian dalam bentuk jurnal elektronik sangat luar biasa. Karakteristik paling penting yang mengakibatkan mereka memilih memakai format jurnal elektronik seperti :
1. Menyenangkan (convenience)
2. Tepat waktu (timelinew)
3. Kemampuan mencari teks (searching)
Sedangkan karakteristik lainnya seperti pilihan interaktif, kemampuan komputasi dan animasi masih dianggap kurang penting. Kemungkinan karena karakteristik ini belum banyak diperoleh pada jurnal elektronik.
Dari pembahasan literatur diatas, dapat diketahui bahwa kajian tentang jurnal elektronik telah banyak di lakukan. Hasil kajian Deborah Lenares terhadap para pengajar pada universitas riset yang terdaftar pada ARL, telah mendorong minat pengajar di universitas mamakai dan memanfaatkan jurnal elektronik sebagai salah satu sumber informasi ilmiah dan komunikasi ilmiah.
Faktor lain yang telah mendorong minat para pemakai jurnal elektronik adalah perkembangan dari jurnal elektronik yang terus meningkat. Sudah begitu banyak jurnal elektronik yang diterbitkan oleh para penerbit, baik dari asosiasi profesi, universitas, institut maupun komersil. Mereka berlomba-lomba untuk menerbitkan dan menempatkan jurnal elektronik tersebut terpasang pada situs web internet seperti pada web komersil, organisasi dan perpustakaan universitas atau institut.
Bagaimana untuk IPB sendiri….. ?
IPB menuju Impian menjadi World Class University
Berdasarkan penilaian THES-QS tahun 2007, IPB terdaftar sebagai 500 Universitas TOP Dunia. Penilaian tersebut dapat menjadi modal dalam mewujudkan IPB sebagai universitas berbasis riset. Disamping itu IPB sudah mulai menyiapkan untuk menuju World Class University, bukan hal yang mudah untuk mencapai impian tersebut, mantan Vice Chancellor Chinese University, Ambrose King, mendefinisikan bahwa universitas kelas dunia harus memenuhi 3 kriteria :
1. Dosennya harus mempublikasikan hasil-hasil risetnya di jurnal-jurnal top dunia dalam disiplin ilmu masing-masing
2. Mahasiswa pascanya berasal dari berbagai penjuru dunia
3. Lulusannya dapat bekerja di seluruh dunia
Apabila kita menyimak pada kriteria parameter/indikator dari standar perguruan tinggi berkelas dunia seperti ditunjukkan pada tabel 1 yang dikutip dari sumber Asia week.com tidak mudah bagi suatu perguruan tinggi yang tidak mempunyai komitmen yang kuat untuk merealisasikannya.
Acuan Indikator Untuk Mencapai Universitas Bertaraf Internasional
Criteria |
Indikator |
Code |
Weight |
Quality of Education |
Alumni of an institution winning Nobel Prizes and Field Medals |
Alumni |
10% |
Quality of Faculty |
Staff of an institution winning Nobel Prizes and Field Medals Highly cited reaserchers in 21 broad subject catagories |
Award
HiCi |
20%
20% |
Research Output |
Article published in Nature Science Article in Science Citation Index-Expanded and Social Science Citation Index |
N&S
SCI |
20%
20% |
Size of Institution |
Academic performance with respect to the size of an institution |
Size |
10% |
Untuk mencapai World Class University, salah satu indikator adalah hasil riset dari
perguruan tinggi yang dipublikasikan di jurnal internasional dan banyak disitir sebagai
pendukung penelitian. Suatu tantangan IPB untuk mendorong mahasiswa dan dosen
untuk meningkatkan mutu tulisan dan penelitiannya sehingga artikel jurnalnya layak di
publikasikan di jurnal internasional.
Dalam kegiatan penelitian tersebut, perlu didukung oleh literatur salah satunya sumber literatur jurnal ilmiah. Dosen dan pembelajar saat ini dengan mudah dapat mencari (search), mengakses ataupun mengikuti perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan melalui dunia maya. Jurnal elektronik yang dapat diakses secara online tersebut difasilitasi oleh DIKTI dan Perpustakaan IPB.
Peran Perpustakaan IPB dalam Mengembangkann Jurnal Elektronik
Salah satu tugas pokok dari perpustakaan IPB adalah menghimpun karya dari staf pengajar dan mahasiswa baik bentuk tercetak, terekam maupun format digital dan multimedia. Saat ini sumber pengetahuan mahasiswa dan staf pengajar (dosen) jumlahnya belum memadai dibandingkan dengan karya yang dihasilkan. Bukan hal yang mudah untuk menghimpun sumber pengetahuan tersebut, karena tersebar di berbagai unit. Kekayaan pengetahuan yang dimiliki IPB antara lain jurnal hasil penelitian yang diterbitkan dari berbagai departemen dan unit-unit di lingkungan IPB. Jurnal tersebut terbit secara berkala, Publikasi tersebut merupakan kontribusi yang sangat berarti bagi kemajuan IPB. Setidaknya melalui jurnal para mahasiswa, dosen dan para peneliti dapat berkomunikasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Seiring dengan semakin meningkatnya pemakaian internet, terjadi pula perubahan dan pengembangan dalam kebutuhan serta tuntutan dari masyarakat, terutama berkaitan dengan pola dalam perolehan informasi. Saat ini penerbit dari jurnal-jurnal IPB ada yang sudah menyajikan informasinya dalam bentuk elektronik yang bisa diakses melalui internet sebatas abstraknya. Disamping menerbitkan pula dalam bentuk tercetaknya. Perpustakaan sebagai lembaga yang mempunyai peranan dalam pengelolaan informasi mau tidak mau dihadapkan pada tantangan baru dalam menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melihat kemampuan yang dimiliki oleh internet selain menimbulkan tantangan baru, internet juga menyajikan sebuah peluang bagi perpustakaan untuk menjalankan fungsi dan peranannya secara lebih maksimal, bahkan mampu mendorong terciptanya peran-peran baru yang mungkin sulit dilaksanakan pada masa lalu.
Agar keberadaan dan produk yang dihasilkan IPB diakui, dibutuhkan dan dijadikan sebagai alternatif utama oleh masyarakat, baik tingkat lokal, nasional , maupun internasional , maka perpustakaan IPB sebagai jantungnya perguruan tinggi terus berusaha menggali apa yang akan dijadikan pusat unggulan yang dimiliki oleh IPB. Produk unggulan yang sedang dibangun oleh perpustakaan IPB adalah jurnal elektronik IPB. Jurnal tersebut berisikan jurnal terbitan dari departemen, unit-unit di lingkungan IPB yang dikemas dalam bentuk file elektronik dan alat penelusuran informasi dengan menggunakan komputer yang sudah dihubungkan melalui jaringan internet. Berdasarkan pendataan pada bulan Maret 2009, jurnal elektronik yang disajikan dalam Situs jurnal elektronik IPB adalah sebagai berikut:
Data jurnal yang diterbitkan di lingkungan IPB
NO |
JUDUL |
ISSN |
PENERBIT |
FREK |
1 |
Agrimedia |
0853-8468 |
MMA-IPB |
3 x setahun |
2 |
Bul. Penel. Ilmu Tek. Pangan : |
0216-2318 |
Dep Teknol. Pangan & Gizi |
|
3 |
Buletin PSP |
|
Dep. PSP IPB |
|
4 |
Bul. Teknol. & Industri Pangan |
0216-2318 |
Dep. TPG, Fateta IPB |
3 x setahun |
5 |
Buletin Agronomi |
0216-3403 |
Dep Budidaya Pertanian |
3 x setahun |
6 |
Buletin Hama dan Peny. Tumbuhan |
0854-3836 |
Dep Hama dan Peny. |
|
7 |
Buletin Keteknika Pertanian |
0216-3365 |
Dep Teknik Pertanian |
3 x setahun |
8 |
Buletin Kimia |
0853-425X |
Dep Kimia FMIPA IPB |
|
9 |
ENRE |
|
Dep. ESL – FEM |
|
10 |
Forum Statistik & Komputasi |
0853-8115 |
Dep Statistik, FMIPA IPB |
2 x setahun |
11 |
Hayati |
0854-8587 |
Dep Biologi, FMIPA IPB |
2 x setahun |
12 |
Hemera Zoa |
0437-2514 |
FKH-IPB |
|
13 |
Sodality |
1410-802X |
Dep. KPM, FEMA IPB |
3 x setahun |
14 |
Jurnal Biofisika |
|
Dep. Fisika FMIPA IPB |
|
15 |
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan |
|
Dep. IE – FEM IPB |
|
16 |
JIPI |
|
LPPM IPB |
|
17 |
Jurnal Ilmu Tanah & Lingkungan |
1410-7333 |
Dep Tanah, Faperta IPB |
2 x setahun |
18 |
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan & Perik. Ind |
0854-3134 |
Dep MSP, FPIK IPB |
|
19 |
Jurnal Manaj. Hutan dan Tropika |
0215-157X |
Dep Manaj. Hutan, Fahutan IPB |
|
20 |
Jurnal Marlin |
|
Dep. PSP FPIK IPB |
|
21 |
Jurnal Matematika & Aplikasinya |
1412-677X |
Dep Matematika, FMIPA IPB |
2 x setahun |
22 |
Jurnal Mikrobiologi Indonesia |
0853-358X |
Perhimp. Mikrobiologi Ind. |
2 x setahun |
23 |
Jurnal Primatologi Indonesia |
1410-5373 |
Pusat Studi Satwa Primata |
2 x setahun |
24 |
Jurnal Teknologi & Industri Pangan |
|
Dep. Ilmu & Teknol Pangan |
|
25 |
Jurnal Ilmu &Teknologi Hasil Hutan |
0215-3351 |
Dep THH, Fahutan IPB |
|
26 |
Jurnal Teknologi Industri Pertanian |
0261-3160 |
Dep TIN Fateta |
3 x setahun |
27 |
Media Gizi & Keluarga |
0216-9363 |
Dep GMSK, Faperta IPB |
2 x setahun |
28 |
Media Konservasi |
0215-1677 |
Dep KSH, Fahutan IPB |
4 x setahun |
29 |
Media Peternakan |
0126-0472 |
Fak. Peternakan IPB |
3x setahun |
30 |
Media Veteriner |
0216-3454 |
FKH-IPB |
|
31 |
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer |
1693-1629 |
Dep Ilkom Fmipa IPB |
2 x setahun |
32 |
Jurnal Landskap Indonesia |
|
Dep. Arsitektur Landskap Faperta IPB |
|
33 |
Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen |
|
Dep. IKK FEMA IPB |
|
34 |
Jurnal Manajemen dan Bisnis |
|
Dep. Manajemen FEM IPB |
|
35 |
Silvikultur |
|
Fahutan IPB |
|
36 |
Teknologi Hasil Perikanan |
|
Dep. Teknologi Hasil Perikanan FPIK IPB |
|
37 |
Jurnal Keteknikan Pertanian |
|
PERTETA |
|
Dalam membangun sistem jurnal elektronik di IPB, perlu melibatkan pihak di luar perpustakaan yaitu penerbit dari jurnal, karena kebijakan untuk menyajikan dalam web jurnal elektronik ada pada pihak penerbit. Jurnal elektronik IPB yang dibangun Perpustakaan IPB prosesnya melalui berbagai tahapan :
1. Sosialisasi pada penerbit jurnal di lingkungan IPB, tujuannya adalah agar penerbit tersebut dapat bekerjasama dalam membangun jurnal elektronik yang akan menjadi produk unggulan IPB nantinya
2. Mengidentifikasi jurnal-jurnal yang ada dilingkungan IPB
3. Melakukan proses metadata dari artikel-artikel jurnal
4. Memindai artikel jurnal, kegiatan ini dilakukan jika jurnal tidak ada bentuk softfilenya
5. Membuat abstrak dari artikel jurnal
6. Mengorganisasi data agar bisa disajikan
7. Melayankan dalam web “Jurnal Elektronik IPB”
Dalam kegiatan tersebut kendala yang dihadapi selama ini masih dapat diatasi dengan melibatkan berbagai bidang terkait, kendala yang selama ini dihadapi adalah :
1. Akses internet
2. Masih adanya jurnal dalam bentuk tercetak (hardcopy) sehingga perlu proses pemindaian
3. Masalah hak cipta
4. Masih minimnya tenaga operator dalam proses metadata
Solusi dalam pemecahan kendala
1. Menetapkan prosedur yang jelas
2. Sosialisasi ke masyarakat luas
3. Melakukan pemindaian untuk jurnal yang sudah terbit dan meminta pada redaksi dalam bentuk softfile untuk jurnal yang sudah terbit dan akan diterbitkan secara rutin
4. Menambah tenaga teknisi komputer
5. Meminta ijin terlebih dahulu ke redaksi jurnal
Berdasarkan kajian singkat, penulis dapat menyimpulkan sisi keuntungan dengan dibangunnya jurnal elektronik IPB adalah sebagai berikut :
1. Jurnal terbitan IPB dapat dibaca, dikenal dan sebagai bahan referensi masyarakat luas
2. Penelusuran jurnal lebih mudah dan cepat
3. Menjadikan citra perpustakaan lebih baik dan dikenal masyarakat luas
4. IPB mempunyai investasi yang tak ternilai harganya
5. Menghemat dana
6. Meningkatkan layanan perpustakaan
7. Pemakai jurnal terbitan IPB lebih optimal
8. Mendukung IPB menuju World Class University
Disamping keuntungan dibangunnya jurnal elektronik, tentu ada kerugian yang akan ditemui seperti :
1. Jurnal terbitan IPB dalam bentuk hardcopy penggunaannya berkurang
2. Penelusuran koleksi jurnal tergantung jaringan internet
3. Untuk membangun sistem perlu dana yang tidak sedikit
Untuk kerugian point 3, menurut penulis adalah hal yang wajar karena suatu institusi jika ingin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas, perlu menyisihkan dana pengembangan sistem.
Kesimpulan
Perpustakaan merupakan jantungnya perguruan tinggi, dengan dibangunnya Jurnal Elektronik IPB setidaknya Perpustakaan ikut mendukung program IPB menuju Word Class University. Dalam meningkatkan layanannya, perpustakaan IPB berupaya mencari dan menggali potensi yang ada di IPB. Sebagai langkah awal yang ditempuh perpustakaan IPB adalah membangun Jurnal Elektronik IPB . Dengan internetworking proses kegiatan seperti menghimpun, metadata, dan temukembali informasi yang mendukung terbangunya jurnal elektronik dapat dilaksanakan. Diharapkan kedepan jurnal elektronik IPB yang saat ini dalam tahap pengembangan dan baru dibangun dapat menjadi kebanggaan IPB sebagai karya yang tidak ternilai harganya yang dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat luas.
Daftar Pustaka
Ackerman, L.V.dan Simonaitis, A (1997). Beyond paper images: radiology on the web. The
Journal of electronic publishing. Volumen 3, Issue 1
http://www.press .umich.edu/jep/03-01/RSNA.html (diakses 26 Juli 2009)
Bjork, Bo-Christer dan Turk, Ziga (2000). A survey of the impact of the internet on scientific
Publishing in construction IT and construction managemen. Itcon. Vol.5 pg 73
Jette, H and P. Seidenn. 2004. My e-journal exploring the usefulness of personalized access to
Scholarly articles and services. Information research 9(3) 1-21
Feather, John dan Paul Sturges, ed.(1997). International encyclopedia of information and library
Science. London: Routledge
Harter, Stephen P (1996). “The Impact of electronic journals on scholarly communication:
A citation”. The Public Access Computer System Review 7(5)
Odlyzko, Andrew M. (1995). The rapid evolution of scholarly communication.
http://www.research.att.com/amo (diakses 26 Juli 2009)
Rusch-Feja, D dan Siebeky, U (1999). Evaluation of usage and acceptance of electronic journals:
Result of an electronic survey of max planck society resercher including usage statistics
From elsevier, springer academic press.D-lib magazine, vol.5 no.10